Rabu, 21 September 2016

Persiapan budget untuk perjalanan di London

Triumphal Arch di Marble Arch

Budget utama yang saya habiskan dalam seminggu di London:
Tiket pesawat Malaysia Airlines    AUD 812,7     (MH sedang diskon 40 % saat itu)
Aplikasi Visa                                  AUD 174
Akomodasi                                      GBP 340
Oyster card                                      GBP   47.6
Tour Warwick                                  GBP   86
Makan @15                                     GBP 105
SIM card dengan 10 GB internet     GBP  30

Transportasi

Saya menyarankan untuk menggunakan bis dan kereta bawah tanah untuk perjalanan di dalam kota London. Cara pembayaran moda transportasi, sebaiknya menggunakan kartu Oyster yang dapat dibeli di bandara. Pembayaran dengan kartu ini, membuat kita hanya perlu membayar tarif tertentu, sebanyak apapun kita menggunakan bis atau kereta dalam sehari.
Misalnya, dalam sehari, seorang dewasa hanya dikenai biaya 6.5 pound untuk perjalanan tak terbatas pada zona 1 (sebagian besar tujuan wisata ada pada zona ini).
Tarif perjalanan orang dewasa dapat dilihat disini: http://content.tfl.gov.uk/adult-fares.pdf
Saya sendiri menghabiskan uang 47.6 pound untuk perjalanan 7 hari di dalam kota, termasuk 2 kali ke airport dan sekali ke London Utara.
Pemilihan lokasi akomodasi juga dapat menghemat biaya dan waktu transportasi. Saya memilih lokasi akomodasi di Earl's Court yang masih berada di zona 1.

Makan


Harga satu piring menu makanan, misalnya nasi biryani atau paket fast food di luar CBD London berkisar antara 5 - 7.5 pound. Untuk menu sandwich, harganya berkisar antar 2 - 4 pound.
Saya biasanya mengganjal perut dengan sandwich saat sarapan dan makan siang (mengikuti gaya British), lalu makan malam dengan menu nasi di dekat hotel.

Nasi biryani + bayam GBP 6.5 di Earl's Court
Selain restoran andalan seperti McD, KFC, Subway, Pizza Hut dll, beberapa supermarket (di bawah ini) bisa jadi alternatif untuk makan siang. Untuk pilihan halal, ada beberapa sandwich dengan label halal, atau pilih menu vegetarian atau seafood.
1. Sainsbury https://stores.sainsburys.co.uk/
2. Tesco http://www.tesco.com/store-locator/uk/

Jaringan cafe yang tersebar di Kota London juga bisa menjadi pilihan makan siang. tapi harganya relatif lebih mahal daripada supermarket.
1. Pret a Manger https://www.pret.com/en-us
2. Costa http://www.costa.co.uk/
3. Cafe Nero http://www.caffenero.co.uk/default.aspx

Akomodasi


Kamar hotel di The Paramount
Pilihan akomodasi sangat bergantung pada budget, preference dan waktu pemesanan.
1. Pesan jauh-jauh hari
Saran saya, pesan lah akomodasi dari jauh-jauh hari, supaya mendapatkan harga lebih murah. Pilihan ini resikonya uang tak akan kembali jika kita batal menginap. Eh, sebenarnya di jaringan booking sekarang banyak juga yang menawarkan pembatalan gratis di seminggu sebelum keberangkatan. Tapi biasanya penginapan yang seperti ini adalah penginapan yang sepi pengunjung.

2. Pesan melalui web akomodasi
Untuk mendapatkan harga yang hemat, sempatkan waktu untuk membandingkan harga kamar yang ingin dipilih di beberapa web seperti Agoda, booking.com, trivago, dll, atau air bnb (bagi yang suka tinggal di rumah tinggal), atau travelodge (bagi solo traveler yang memilih ensuite room). Jangan ragu untuk memilih harga yang lebih murah.

3. Perhatikan review hotel yang akan dipilih
Di web pencarian hotel, terdapat review dari para pengunjung hotel. Review ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi tentang hotel yang akan dipilih dan menyesuaikan dengan preferensi kita sendiri. Kadang-kadang ada hotel yang akan kita pilih karena harganya murah, tapi reviewnya agak rendah. Dengan membaca review, kita akan tahu, apakah review negatif tentang hotel masih dapat kita tolerir atau tidak.

Pilihan saya sampai di The Paramount Hotel di Earl's Court. Saya memesan kamar sebulan sebelum keberangkatan dengan tarif 340 pound untuk seminggu, Kamarnya sangat nyaman, berada di basement dengan kamar mandi di dalam dengan tambahan fasilitas pemanas air, tv, hair dryer dan setrika. Fasilitas yang terakhir ini sangat jarang disediakan di sebuah kamar hotel. Hal yang kurang menyenangkan dari hotel ini adalah tidak ada lift, jadi saya harus mengangkat koper sendirian dari kamar ke lobi.
Tapi, hotel budget dengan lift jarang ada di London, jadi ya, bersiap-siap saja.

Senin, 19 September 2016

Mengunjungi Warwick Castle, Stratford-upon-Avon dan Oxford


Di artikel sebelumnya, saya menyarankan transportasi publik untuk mengelilingi pusat kota London. Disini, setelah membandingkan tiket kereta dan bus ke Oxford, saya memutuskan, untuk menggunakan tour ke tiga lokasi wisata di luar kota. Dengan kunjungan ke tiga lokasi wisata di luar kota, pilihan ini jadi lebih hemat, termasuk tiket lokasi wisata dan makan siang (non nasi!) pula.

Kalau melihat tour sehari yang ditawarkan agen wisata, sebenarnya banyak sekali kunjungan wisata di luar kota. Salah satu yang paling terkenal adalah Stonehenge. Tapi, dua orang teman Indonesia mengatakan, "ah, cuma gitu aja", maksudnya, cuma batu ditumpuk, ngga ada pemandangan lain, ha ha ha. Yah, daripada sudah berjalan jauh-jauh lalu kecewa, akhirnya saya memilih tour yang pergi ke Warwick Castle, Stratford-upon-Avon dan Oxford university.

Ada beberapa tour yang menawarkan tujuan wisata ini. Saya pilih Golden tour, karena ia yang bisa dibook untuk keberangkatan hari berikutnya. Tour ini cukup ok lah, tapi jangan berharap banyak, karena jumlah peserta tour 1 bus lebih dari 50 orang!
Golden tour:
https://www.goldentours.com/warwick-castle-tours?gclid=Cj0KEQjw9vi-BRCx1_GZgN7N4voBEiQAaACKVle4IqFLrPkMp-YwIP5VITb2ST8eUIfj5U8oZm2_EuoaAtlT8P8HAQ

Evan evans tour, lebih murah 1 pound:
https://evanevanstours.com/sightseeing-tours/day-tours-from-london/warwick-castle-stratford-oxford-the-cotswolds/,

Warwick Castle
Buat pencinta sejarah, lokasi ini akan sangat menarik karena merupakan saksi sejarah dari pergantian kekuasaan di Warwick, Kalau saya, hanya mengagumi arsitektur bangunan dan membayangkan masa kejayaan di masa lalu.

Warwick Castle
Kastil ini berada di tepi sungai Avon, dimana dulunya sebagian aliran sungai diarahkan juga ke depan kastil, seperti yang sering kita lihat di film-film, dipenuhi dengan buaya. Tapi sekarang aliran yang ke depan kastil ditutup, meninggalkan jejak seperti gambar di bawah ini. Ternyata tidak terlalu dalam ya?
(Dulu) Sungai kecil mengelilingi kastil
Sampai saat ini, aliran sungai di belakang kastil masih digunakan untuk menggerakkan kincir air.


Sungai yang mengalir di belakang kastil
Ngga kemana-mana, ternyata yang jadi perhatian pertama saya adalah aliran air, he he he.Ok, lanjut ke arsitektur bangunan yang kokok banget, walaupun sudah sempat hancur, terbakar, tapi bisa dibangun kembali. Berikut ini adalah beberapa foto bangunan utama kastil dilihat dari dalam benteng, dan foto bagian dalam kastil.
Warwick castle main building
Main entrance
Benteng

Someone was sleeping here
Inside the Warwick castle
























Stratford-upon-Avon 

Kota yang satu ini menjadi terkenal karena merupakan kota kelahiran the famous William Shakespeare. 
Saya bukan pencinta Shakespeare, tapi bagi saya, kota ini jadi menarik karena banyak bangunan tua dengan arsitektur tradisional Inggris. Disepanjang jalan dari dan menuju Stratford, saya menemukan banyak desa-desa Inggris yang mengingatkan saya pada cerita-cerita yang ditulis Enid Blyton dalam buku-bukunya: Lima Sekawan, Malory Towers, Gadis paling badung di sekolah, dan masih banyak lagi. Buku-buku Enid Blyton mengisi dan menceriakan masa kecil saya. Jadi berada di desa Inggris mengingatkan saya kembali ke cerita-cerita itu.

Desa wsata di Stratford

The old village
Ternyata ada cerita menarik tentang Shakespeare yang baru saya tahu dari pemandu wisata. Pertama, tanggal kelahirannya tidak jelas, karena pada masa itu tidak ada akte kelahiran. Kedua, tidak ada bukti jelas bahwa Shakespeare menyelesaikan pendidikan formal. Karena alasan itu, ada yang mencurigai bahwa karya-karya yang diakui sebagai ciptaan Shakespeare, sebenarnya bukan cipataannya. Ia hanya menerbitkan buku-buku itu, karena ia adalah businessman yang sukses dan memiliki kekuasaan untuk menerbitkan buku-buku itu. Well, informasi itu juga belum jelas kebenarannya sih....
Patung Shakespeare di kelilingi 4 tokoh ciptaannya
Oxford 

Kota Oxford identik dengan Oxford University yang merupakan universitas tertua di English speaking countries, menurut pemandu wisata. ya, buat yang berniat melanjutkan studi ke Oxford, berikut ini foto-fotonya. Buat saya, masanya sudah lewat...

Salah satu jalan di Oxford, sukaaa banget sama tanaman rambatnya
Ini bangunan library kalo ngga salah
One of the College, Brasenose College
Inside Brasenose College

Kamis, 15 September 2016

Jalan-jalan di pusat kota London

Membeli SIM Card dan Kartu Oyster di Bandara Heathrow

Setelah menempuh perjalanan sekitar 18 jam (termasuk 2 jam transit) dari Jakarta, akhirnya saya tiba di terminal 4 Bandara Heathrow. Seperti di kota tujuan wisata lainnya, antrian pemeriksaan imigrasi sangat panjang, butuh waktu sekitar 1 jam untuk jalan dari pesawat, proses keimigrasian, mengambil bagasi sampai akhirnya keluar dari area keimigrasian dan bea cukai.

Dari pintu keluar bea cukai di terminal 4, saya menuju konter informasi untuk membeli SIM card dan kartu Oyster untuk pengunjung. EE SIM card seharga 30 pound sudah termasuk 100 menit nelpon dan 200 sms di UK dan 30 GB internet. Kartu Oyster seharga 21 pound sudah termasuk saldo 15 pound untuk naik kereta underground (the tube) dan bis, serta termasuk deposit kartu 6 pound. Deposit 6 pound ini akan bisa kita dapatkan kembali jika kita mengembalikan kartu Oyster saat pulang nanti.

Selanjutnya, saya naik kereta underground dari basement bandara menuju Stasiun Earl's Court dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sebenarnya ada kereta cepat Heathrow Express yang hanya butuh waktu kurang dari setengah jam untuk mencapai pusat kota, namun tarifnya lebih mahal, 27 pound sekali jalan (diskon 5 pound jika beli online).

The Paramount Hotel
Selama 7 hari, saya akan tinggal di kamar basement di The Paramount Hotel. Saya memilih hotel ini karena memiliki fasilitas yang cukup nyaman, harga cukup terjangkau, tidak jauh dari halte bus dan stasiun serta dekat dengan pertokoan dan beberapa restoran halal.
Basement room
Depan Hotel The Paramount
Keliling London dengan bis dan kereta
Hari kedua di London saya habiskan untuk mengunjungi beberapa lokasi wisata. Saya memilih menggunakan bis umum dan kereta daripada naik bus hop on hop off untuk keliling kota. Tarif hop on hop off berkisar antara 26 - 30 pound sehari untuk keliling central London, sementara naik bus umum atau kereta hanya menghabiskan biaya kurang dari 10 pound .
Kalau memilih alternatif kedua, kita perlu melihat rute bus dan kereta yang ada di halte dan stasiun. Saran saya, rencanakan perjalanan dengan bantuan https://tfl.gov.uk/,  lihat rute bus di halte dan gunakan peta wisata London yang disediakan gratis di bandara.

Pertama ke Buckingham Palace. Setiap hari (summer), ada prosesi pergantian penjaga istana, yang cukup menarik bagi turis, Pergantiannya akan berlangsung pada pukul 11.30, tapi prosesinya dimulai pada pukul 10.30 di Buckingham Palace, St James Palace dan Wellington Barrack. Saya datang ke Wellington Barrack pukul 10.30 dan sempat menonton pertunjukan musim para penjaga istana, lalu berjalan ke Buckingham Palace pukul 11.00 untuk menonton parade penjaga dari barak ke istana.
Jadwal pergantian penjaga bisa dilihat disini: http://changing-guard.com/troop-movements.html
Para penjaga di Wellington Barrack
Kerumumanan turis di gerbang Buchingham Palace

Dari Buchingham Palace, saya berjalan ke halte terdekat untuk naik bis ke Westminster. Di lokasi ini terdapat beberapa ikon kota London yang dapat ditempuh dengan jalan kaki, seperti Westminster Abbey, House of Commons, Thames River dan the iconic Big Ben. Sebenarnya pengunjung bisa masuk ke Westminster Abbey dan spot di Buckhingham Palace, tapi karena itu berbayar dan saya ingin mengunjungi lebih banyak tempat dalam sehari, jadi saya tidak masuk ke dalam gedung :-).  
House of Commons
Westminster Abbey
Big Ben
London Eye dari kejauhan
The East London Mosque
Seperti biasanya, setiap berkunjung ke suatu kota, saya akan berusaha menyempatkan waktu untuk berkunjung ke masjid lokal. Dari Westminster station, saya naik kereta ke Whitechapel station, lalu berjalan ke Masjid London Timur. Saya beruntung, saat saya tiba di Maryam Centre (bangunan tambahan yang menjadi lokasi sholat untuk jamaah perempuan), sholat dhuhur baru akan dimulai, jadi saya bisa ikut berjamaah disana. Sholat dhuhur kemudian dilanjutkan dengan sholat janazah. Menurut seorang jamaah memang biasanya selalu ada sholat jenazah setelah sholat dhuhur disana. Ini mengingatkan saya pada kebiasaan yang sama di Masjidil Haram.

East London Mosque
Pedagang kaki lima di depan Whitechapel Station
Ah, saya perlu menginformasikan, di depan statiun Whitechapel ada banyak pedagang kaki lima dan restoran halal dengan pilihan makanan dari Asia dan Timur Tengah. Saya  makan siang di restoran di dekat masjid dengan menu chicken biryani seharga lima pound saja. Sangat murah untuk porsi sebesar ini dan ukuran biaya hidup di London, tapi ya sesuai dengan jumlah potongan daging ayamnya :-).
Nasi biryani di Casablanca Cafe
Perjalanan dilanjutkan dengan naik bis ke Harrods. Dari halte di depan masjid saya naik bis ke Oxford Circus Stasiun, lanjut naik bis ke Knightsbridge road, lalu jalan kaki ke Harrods. Sebenarnya akan lebih cepat bila naik kereta ke Knightsbridge, tapi saya ingin melihat jalanan kota London yang padat dan macet ;-).
Deretan taksi dilihat dari lantai atas bis
Di Harrods, saya hanya membeli titipan tas dari teman. Saya tidak belanja di sini, karena menurut saya harganya terlalu mahal, tidak sesuai dengan kantong saya . Ada hal menarik yang saya lihat disini, ada ucapan Eid Mubarak tersebar di beberapa konter, aah ternyata banyak banget muslim yang belanja disini, kebanyakan dari timur tengah, nampaknya.

Dari Harrods, lewat pukul 16.00, saya naik bis kembali ke hotel. Batere kamera dan handphone sudah habis, jadi tidak bisa mengambil foto di perjalanan :-). Total perjalanan hari ini adalah 14.589 langkah!